OBRASS (Obrolan Serius Tapi Santai) “MARIA DAN SITI MARYAM MENURUT INJIL DAN AL-QURAN”

Dalam rangka “Menganimasi umat utuk lebih mencintai dan memahami kitab suci dan ajaran gereja serta untuk memperkuat iman”, Seksi Kerasulan Awam Paroki Santo Ignasius Loyola, Semplak mengadakan diskusi interaktif yang dikemas dengan “Obrass” (obrolan serius tapi santai), hal ini sekaligus untuk memberikan pembekalan kepada umat menjelang bulan Rosario, sehingga diharapkan memasuki bulan Rosario ini umat mendapat pemahaman dan penguatan iman akan peran Bunda Maria dalam karya keselamatan Putranya, Yesus Kristus.
Acara diadakan pada Hari Minggu, 2 Oktober 2016 pukujl 10.30 Wib s.d 13.30 Wib di Aula Gereja St. Ignasius Loyola dengan narasumber /Pembicara Romo Tri Harsono (Vikjen Keuskupan Bogor)
Peserta yang hadir pada acara ORASS ini cukup antusias, sesuai daftar hadir ada 100 orang yang berasal dari umat paroki Ignasius Loyola dan beberapa orang dari paroki lain, ada juga beberapa umat yang hadir terlambat datang tanpa mengisi daftar hadir sehingga aula gereja terlihat penuh sesak.
Acara dibuka oleh Kang Dinar selaku MC, kemudian doa pembukaan dibawakan langsung oleh Romo Tri Harsono dengan membawakan doa Salam Maria dalam bahasa Arab, selanjutnya Romo Tri Harsono selaku narasumber langsung menyampaikan materi dengan judul “Maria Sumber Rahmat Bagi Semua Agama” secara gamblang dan segar dengan sesekali diselingi lelucon, sambil menikmati sajian camilan sehat (rebusan pisang, kacang, jagung dan ubi) membuat suasana nampak serius tapi santai dan sangat cair serta apa yang disampaikan Romo Tri menjadi mudah dimengerti oleh peserta.
Peserta yang hadir serasa terhipnotis dengan oleh pemaparan yang disampaikan oleh Romo Tri Harsono, hal ini terlihat selama kurang lebih 3 jam Romo Tri mampu membuat peserta Obrass tidak beranjak dari tempat duduk sampai akhir acara, selain itu juga dari beberapa komentar peserta yang hadir bahwa ternyata umat merindukan siraman rohani seperti ini, umat seperti haus akan penguatan iman melalui kegiatan-kegiatan seperti diskusi seperti ini, hal inilah yang membuat umat antusias untuk hadir dalam acara Obrass ini. Bahkan diakhir acara pada sesi tanya jawab yang dipandu oleh Bapak Gregorius dari LKK, banyak umat yang mengajukan pertanyaan, ingin mengetahui lebih dalam terhadap sosok Bunda Maria dan perannya dalam karya keselamatan Tuhan Yesus Kristus, namun karena keterbatasan waktu banyak peserta yang belum mendapat kesempatan bertanya, untuk mengobati rasa penasaran peserta Romo Tri memberi kesempatan bertanya melalui alamat email beliau.
Romo Tri menyampaikan bahwa dalam sejarah gereja, Maria adalah Hawa yang baru, yaitu adanya kesamaan antara Maria dan Hawa dalam keadaan mereka yang sempurna, suatu paralelisme dalam rencana Allah menggunakan cara yang sama mengerjakan penebusan manusia dengan cara terjadinya kehancuran rohani dan kematian manusia, kedua perawan yang lalu (hawa) melahirkan melalui ketidaktaatan ke kematian sedangkan Maria melalui ketaatan dan sukacita ke Dia, Putranya yang adalah penyelamat umat manusia.
Maria juga sebagai Teotokos (Bunda Allah), yang mengingatkan akan anugerah-anugerah istimewa Maria dari dogma yang sudah meresmikan, kepasrahan, kerendahan hati, ketaatan dan kesetiaan Maria. Kemudian dalam konstitusi Vatikan tentang gereja, Maria dilihat sebagai Homo Viator (manusia dalam perjalanan), peziarah yang oleh iman dan ketaatan oleh harapan dan kasih menyala-nyala menatap karya penyelamatan Allah.
Kedudukan resmi Maria dalam gereja, dapat dilihat dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Maria diangkat ke surga dalam liturgi
Maria sebagai Bunda Allah dibangkitkan tak terbinasakan dengan badan dan misteri yang tak terungkapkan, misteri hubungan tunggal Bapa dengan jiwanya, seluruh pribadi Maria dan sekarang berada dalam kemuliaan di surga, sehingga orang-orang kristen Binzantin lebih senang menyebut berakhirnya hidup maria sebagai “koimisis”, tidur dengan tenang, beristirahat bukannya mati.
2. Persatuan dengan Tritunggal
Maria mengalami kesatuan hakikat Allah sebagai kasih dalam dirinya dan serentak mengalami Putera dalam Roh Kudus yang tercetak dalam dirinya. Dari hari ke hari ia masih terus berkemang dalam kesatuan dengan Allah sebagai Tritungal.
3. Kudus tetapi tidak Tanpa Dosa
Dalam konsili Necea (325), Tertullianus dan Origenes berpandangan bahwa kekudusan Maria tidak membuat Bunda Maria tanpa noda dalam arti istilah yang sekarang kita miliki, berkat ajaran kita yang sudah berkembang tentang dosa asal, dikatakan bahwa Maria mengalami perang ketidakpercayaan, keraguan dan ketidakpastian telah menembus dia, ketika dia berdiri dibawah salib puteranya. Origenes memandang Maria sebagai teladan sempurna bagi semua perawan kristen, tetapi ia tidak membebaskan Maria dari semua kesalahan. Ia berprinsip bahwa tidak seorangpun di dunia ini telah menghindari dari semua dosa, kecuali penebus yang tanpa dosa dan tidak memerlukan penebusan. Pada 8 Desember 1854 gereja katolik secara resmi menetapkan bahwa Maria diterima sebagai manusia tanpa dosa asal, empat tahun kemudian 25 Maret 1858 Maria menampakan diri di Lourdes bahwa dia suci tanpa noda lalu dikukuhkan ke dalam dogma gereja.
Maria dalam Al-qur’an
Maria ibu Yesus mendapat tempat yang sangat unik dan spesial didalam Al-quran dan kehidupan orang islam sehari-hari (khususnya di timur tengah), yaitu :
- Satu-satunya surat wanita yang berada dalam al-qur’an, yaitu : suratul maryam (bab 19) ada 98 ayat, 34 spesial nama maria.
- Sangat percaya akan kesucian dan keperawanan maria dari lahir sampai wafatnya.
- Di banyak negara seperti Tunisia, Syria, Mesir, Yordania, Turki, Aljazair, Palestina, Libanon Irak Israel,Sudan, Nigeria dll. baik pria maupun wanita suka membaca ayat-ayat al-qur’an tentang maria (seperti berdevosi).
- Terutama kaum wanita yang akan melahirkan, nama Maria sering dipakai untuk puteri arab yang baru lahir
- Penampakan Maria kepada 3 anak di Potugal 13 Mei 1917, kota tersebut dinamai Fatimah puteri dari Muhamad SAW.
- Maria adalah nabi besar tanpa gelar, sebagai muslimah yang baik dan taat (M. Abduh)
- Maria adalah pelindung kaum wanita dan keluarga dan mejadi Ibu semua bangsa.
Maria Perawan Suci dan Ibu Semua Bangsa
Abdulah Yusuf Ali, salah satu penterjemah al-Qur’an menuliskan bahwa keperawanan maria adalah keutamaan yang khas dalam melahirkan Nabi Isa, Dia dan puteranya menjadi keajaiban untuk semua bangsa. Dalam al-Qur’an dikatakan bahwa ia benar-benar perawan selamanya atau menjaga kesucian (Q.21:91;66:12)
Maria memang berkembang dalam kekudusan melalui keadaan-keadaan manusiawi dimana ia menemukan kasih penyelenggaraan Bapa surgawi sedang bekerja, namun sungguh tidak tepat bila devosi kita kepada Maria membuat dia lebih merupakan malaikat daripada merupakan manusia. Keillahian Kristus yang paling tinggi diantara semua manusia dan Maria sebagai perantara menuju kepada puteranya, karena dia juga telah menjadi perantara kepada manusia dengan melahirkan Kristus.
Penampakan Maria atau yang lainnya itu bersifat sekunder, namun dapat membantu bagi keselamatan umat manusia. Wahyu yang pribadi tidak harus untuk umum, tetapi dapat membantu iman yang umum dengan pewartaan konkret hidupnya baru kemudian dengan kesaksian-kesaksian yang benar. Wahyu yang umum walaupun disembunyikan, maka akan terbuka juga karena Allah, misal Penampakan di Fatima, Lourdes dll. Terlebih lagi kuasa Allah tidak bisa diatur dan ditentukan oleh manusia. Hierarki dan gereja dengan bantuan roh kudus yang dapat menentukan penampakan itu sah atau tidak.
Kita perlu mencermati dalam devosi kita kepada Maria untuk menyelidiki mana yang hakiki, mana yang bergantung dalam kebudayaan, dan mana yang sampingan. Maria adalah pribadi yang hidup seperti dilukiskan dalam injil sebagai ibu Yesus, yang dinyatakan oleh gereja melalui iman bahwa sudah dimuliakan dengan badan dan jiwanya suatu tanda dari yang menantikan kita, melainkan juga ia tetap menjadi ibu surgawi. Gereja menjadi satu dengan Maria dalam devosi kita kepadanya dalam hidup doa kita. Tanpa doa mendalam, kita akan selalu melihat maria sebagai obyek, sebagai seorang yang secara agresif dan kuasa memperoleh hal-hal untuk kita. Devosi seperti itu akan merupakan suatu ejekan dan penghinaan kepada roh kudus. Penampakan Maria dalam diri kita, itulah yang sangat lebih berguna, sehingga kita dapat berbakti kepada Tritunggal Maha Kudus melalui perantaraan dan teladan, dengan tindakan-tindakan iman yang nyata.
Seksi Kerasulan Awam akan mengadakan acara Obrass seperti ini secara rutin 2 bulan sekali dengan tema yang menarik dan berbeda, kegiatan seperti ini nampaknya sangat ditunggu umat untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam terhadap ajaran-ajaran gereja, sehingga diharapkan semakin menguatkan iman, dan bila iman menjadi kuat diharapkan dapat menebarkan kasih kepada sesama secara internal di lingkungan gereja maupun keluar, kepada saudara-saudara diluar gereja sebagai misi gereja melalui bidang kerasulan awam, sesuai dengan slogan acara Obrass, “Menguatkan Iman, Menebar Kasih” (yd)
2,071 total views, 3 views today

Admin Web Paroki Stiglo Semplak Bogor