Ketika janji kesetiaan seperti sulit terucap

Catatan tersisa dari janji perkawinan :
Ketika janji kesetiaan seperti sulit terucap
“Dengarkanlah, wanita pujaanku
Malam ini akan kusampaikan
hasrat suci kepadamu, dewiku
Dengarkanlah kesungguhan ini… sebait syair Janji Suci dari Yovie & Nuno pantas menggambarkan suasana hati sekitar 28 pasangan dari seharusnya 29 pasangan suami istri di Gereja St. Ignatius Loyola Semplak, Minggu (21/8) siang kemarin
Mereka duduk berdampingan, masing² menggenggam tangan pasangannya dan setangkai mawar putih, merah, kuning melengkapi suasa romantis mereka siang itu. Mereka semua pasangan terpilih yang menikah periode Mei – Agustus.
28 pasangan suami istri ini hadir utk mengikuti Hari Ulang Tahun Perkawinan mereka, semua pasangan akan kembali mengucapkan janji suci, semacam ikrar kembali utk setia kepada pasangannya masing² .
Misa siang itu dipimpin RD Antonius Dwi Haryanto, Pastor Paroki yang terkenal dgn anjuran communio nya. Tp siang itu sedikit berbeda,isi kotbah pun berbeda, walaupun sedikit lama dari biasanya, puluhan pasangan pengantin ini tetap mendengar dengan saksama seperti rakyat Indonesia tahun 1945 mendengar pidato proklamasi Soekarno Hatta penuh keyakinan dan antusias.
Maklum saja kotbah Romo siang itu berisi nasihat demi nasihat, refleksi perjalanan perkawinan, suka duka perkawinan dan masalah rumah tangga semuanya dikupas abis tanpa meninggalkan sisa sedikitpun. Senyum dan anggukan tanda setuju akan nasihat pastoral seperti kompaknya paduan suara yang tampil sama kerennya saat itu.
Tibalah saatnya janji perkawinan di ucapkan, semua berdiri saling berhadapan dan saling memandang.
Saling memandang adalah salah satu cara paling ampuh utk mengetahui pasangan kita sdg berkata jujur atau sebaliknya. Sebuah ikrar dan janji yang tulus dari hati akan di peroleh dari cara saling memandang ini. Jadi kalau ingin melihat pasangan kita tipu² tatap matanya, sambil dengarkan ucap janjinya, kalo berjanji cenderung melengos dan hindari tatapan mata secara langsung itu pertanda .. ?. Itu sich pengalaman saya memeriksa saksi di persidangan menanyakan saksi dari pihak lawan?? dan saya belum mendengar ada pasangan yang melengos waktu mengucapkan janji perkawinan silang kemarin?
Hampir semua pertanyaan dibawa ini dijawab dgn lantang dan penuh keyakinan.
Pernahkah anda menyakiti pasangan anda?
Pernahkah anda mempermalukan pasangan anda di depan umum?
Pernahkah Anda bersikap kasar terhadap pasangan anda?
Pernahkah anda memojokkan pasangan anda?
Pernahkah anda membiarkan pasangan anda kecewa dan kesepian?
Pernahkah anda menghina pasangan anda?
Pernahkah anda tidak jujur kepada pasangan anda?
Pernahkah anda berprasangka buruk terhadap pasangan anda?
Pernahkah anda mengekang pasangan anda secara tidak wajar?
Pernahkah anda memfitnah pasangan anda?
Pernahkah anda mementingkan diri sendiri dan mengabaikan pasangan anda?
Pernahkah anda tidak setiap terhadap pasangan anda?
Pertanyaan ini seperti jebakan batman saat sang istri begitu lantang menjawab tidak pernah dan sang suami seperti ragu², malu², antara iya atau tidak..??
Kesetiaan memang gampang diucapkan tapi sulit pada prakteknya. Kesetiaan bisa menjadi perekat hubungan antar suami istri. Biasanya, kata kesetiaan mengandung rangkaian kata yang indah dan sangat dalam maknanya. Sehingga sangat mungkin, jika kata kesetiaan tersebut berikan ke pasangan dengan tujuan dapat menjaga hubungan semakin awet dan tidak termakan usia. Kesetiaan juga memberi sebuah jaminan atas masa yang akan datang.
Walaupun, pada hakekatnya, manusia selalu berubah, bahkan terkadang bisa berkhianat. Namun, dengan adanya kata kesetiaan tersebut, setidaknya menjadi jaminan bahwa selama-lamanya akan dapat dipercaya dalam menjaga hubungan.
Mengutip nasihat perkawinan Jenderal TNI L.B. Moerdani saat menikahkan anak semata wayangnya Ria Moerdani “Apapun yang terjadi, jangan tinggalkan kapalmu” (Julius Pour dalam buku Tragedi seorang Loyalis)
Jenderal Moerdani mau mengatakan “Belajarlah dari sebuah kesetiaan, karena kesetiaan itu mengajarkan kita arti pentingnya suatu kejujuran, ketulusan dan kepercayaan.
Semplak | 22.8.2022
Gregg Djako | JPIC
1,011 total views, 6 views today
Melchior Vito Karyadi – Lingkungan MA. Rafael – Wilayah II St. Petrus
Jurnalis Paroki St. Ignatius Loyola, Bogor (2022-2023) | Pengurus OMK Lingkungan MA. Rafael
Email : vitokaryadi9@gmail.com