PESONA KATA 20230507

Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tantara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
(Why 20: 7-10)
***
Dalam masyarakat-masyarakat kesukuan seperti Israel, komunitas menyerupai sebuah keluarga yang besar dan raja merupakan tokoh bapa untuk seluruh masyarakat: memiliki, seperti seorang bapa, kekuasaan mutlak dan tanggung jawab akhir. Di bawah pemerintahan seorang raja yang baik seluruh keluarga-masyarakat mekar berkembang; di bawah pemerintahan seorang raja yang tidak baik setiap orang mengalami hidup yang berat. Raja adalah sekaligus pembuat undang-undang, hakim, dan panglima angkatan bersenjata. Di Israel, meskipun ada pengaruh dari bangsa-bangsa tetangganya, citra raja kesukuan yang dekat dan paternalistik tetap tertanam kuat-kuat.
Ini berlaku juga bagaimana Yesus memahami Allah sebagai Raja. Bagi Dia Allah terlebih-lebih adalah “Bapa”. Selaras dengan pikiran-pikiran tradisional tentang perihal menjadi raja dan bapa, hal ini mengandung arti kekuasaan mutlak Allah dan juga perhatian-Nya yang penuh cinta kasih. Yesus mengisi sifat-sifat ini dengan kedalaman tilikan yang baru.
……………….
Yesus mengisi citra Allah sebagai bapa dan raja dengan pengalaman-pengalaman sehari-hari orang memperoleh cintakasih dan pemeliharaan orangtua. Allah adalah Bapa yang suka mengampuni dan menanti-nanti anaknya yang pergi dari rumah agar pulang kembali. Allah bersabar terhadap anak-anaknya bila mereka hanya memikirkan kepentingan sendiri dan tidak tahu terima kasih. Sebagai seorang bapa yang baik, Ia tidak akan memberi kita ular bila kita minta telur. Kita tidak perlu khawatir tentang makanan dan pakaian atau tetek-bengek yang lain; sebagai bapa yang baik Allah mengetahui kita memerlukan barang-barang itu. Allah mengasihi kita dan penuh perhatian tentang diri kita sebagaimana seorang bapa yang pengasih dan penyayang.
Allah, Bapa kita yang pengasih dan penyayang, adalah Raja. Ia berkuasa seutuh-utuhnya. Ia bertanggung jawab sepenuh-penuhnya. Ia memelihara dengan seluruh perhatian-Nya. Ia hanya menghendaki kebaikan kita. Ia mengajak kita menyesali dosa-dosa kita dan kembali kepada-Nya. Semua gagasan ini terkandung dalam kiasan Kerajaan Surga. Saya mengusulkan untuk menggabungkan semua gagasan ini dalam ungkapan: pemerintahan Allah. Pemerintahan Allah sudah mulai. Dunia ini sekarang sekali lagi menjadi dunia Allah. Allah adalah Bapa kita yang memerintah kita dengan penuh perhatian dan cinta kasih.
(John Wijngaards, seorang biarawan Katolik)
***
KATAKAN PADAKU
oleh: Michael Dhadack Pambrastho
etalase-etalase menawarkan seribu pilihan
hingga seolah tersedia sejuta kebebasan
tapi apa kau tahu apa yang sungguh terjadi
: kami tidak punya uang untuk membeli
katakan padaku republik ini punya siapa
kalau hanya segelintir yang sungguh punya kuasa
katakan padaku apa arti kemerdekaan
kalau keadilan hanya sebatas jadi omongan
dari luar tampak lembaga-lembaga dikuasai oleh demokrasi
di dalam tikus-tikus liar buas menggerogoti substansi
pemangku senjata hanya mau menghamba pada modal
tabiatnya selalu keji jika menyangkut soal moral
katakan padaku republik ini punya siapa
kalau hanya segelintir yang sungguh punya kuasa
katakan padaku apa arti kemerdekaan
kalau keadilan hanya sebatas jadi omongan
agama cuma jadi sumber sumpah serapah preman berjubah
nalarnya angkuh penuh racun berbisa
tak ada damai bagi hati yang tengadah
yang tersisa hanya kegaduhan berebut tahta
katakan padaku republik ini punya siapa
kalau hanya segelintir yang sungguh punya kuasa
katakan padaku apa arti kemerdekaan
kalau keadilan hanya sebatas jadi omongan
Februari 2009
PANTAI SUNYI
oleh: Michael Dhadack Pambrastho
lembar demi lembar daun jatuh
menandai waktu
saat ku terpekur
di sebuah pelataran yang lengang
menanti
sesuatu yang aku sendiri tak jelas benar wujudnya
hanya namamu
kudaraskan tak henti-henti
berharap
sepi tak menikam
di tikungan tajam
helai demi helai daun dihela angin
mencari persinggahan
sebelum pada akhirnya diseka petugas kebersihan
seperti hatiku
sekerat demi sekerat menyusuri pantai sunyi
sebelum pada akhirnya
tertumbuk pada karang
bagaimanapun
langkah mesti bergerak maju
kendati kadang pilu
menghampar di muka pintu
sebuah lagu
dari masa lalu
kulesapkan selalu
untuk mengisi jeda
yang kadang timbul
menyeruak kala ragu mengganggu:
“gemericik air
jatuh di beranda
menjelma suara
sayup jauh
berjarak seluruh
tak tergenggam
ingin sekali kudapat
meruntuhkan
benteng-benteng yang sombong, bisu dan tuli
ingin sekali kugapai
pembebasan
menembus batasmu batasku
berjarak seluruh
tak tergenggam”
November 2013
SAJAK CINTA BULAN FEBRUARI
oleh: Michael Dhadack Pambrastho
ketika terompet dan riuh kota telah reda
hanya malam terjaring berkelopak sunyi
tinggal matamu yang lelap terkatup
dibuai mimpi ke negeri-negeri asmara
padaku hinggap semburat hangat
tanda keinginan untuk selalu dekat
ini cinta akan kubawa sampai mati
aku janji
aksara demi aksara telah kita tuai berdua
dan kita pun telah belajar membaca hidup bersama
padamu padaku tak ada lagi rahasia
yang ada hanya hati yang selalu saling mendamba
pucuk-pucuk cemara yang menjangkau langit
adalah tangan-tangan yang mengantarkan doa kita pada sang abadi
dunia mungkin akan jadi tak semudah yang kita harapkan
tapi kita telah mencicipi gelombang demi gelombang
maka biarlah layar asmaramu asmaraku semakin matang
kilau cahaya rembulan menepuk-nepuk kaca jundela
ketukannya membangkitkan nada di dalam dada
desah nafas dan harum tubuhmu
membangunkan rindu dalam kalbu
ini cinta akan kubawa sampai mati
aku janji
Februari 2009
366 total views, 3 views today

Ketua Komsos Paroki St Ignatius Loyola Semplak Bogor Periode 2019-2022