Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tantara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

 

(Why 20: 7-10)

 

***

 

Dalam masyarakat-masyarakat kesukuan seperti Israel, komunitas menyerupai sebuah keluarga yang besar dan raja merupakan tokoh bapa untuk seluruh masyarakat: memiliki, seperti seorang bapa, kekuasaan mutlak dan tanggung jawab akhir. Di bawah pemerintahan seorang raja yang baik seluruh keluarga-masyarakat mekar berkembang; di bawah pemerintahan seorang raja yang tidak baik setiap orang mengalami hidup yang berat. Raja adalah sekaligus pembuat undang-undang, hakim, dan panglima angkatan bersenjata. Di Israel, meskipun ada pengaruh dari bangsa-bangsa tetangganya, citra raja kesukuan yang dekat dan paternalistik tetap tertanam kuat-kuat.

 

Ini berlaku juga bagaimana Yesus memahami Allah sebagai Raja. Bagi Dia Allah terlebih-lebih adalah “Bapa”. Selaras dengan pikiran-pikiran tradisional tentang perihal menjadi raja dan bapa, hal ini mengandung arti kekuasaan mutlak Allah dan juga perhatian-Nya yang penuh cinta kasih. Yesus mengisi sifat-sifat ini dengan kedalaman tilikan yang baru.

 

……………….

 

Yesus mengisi citra Allah sebagai bapa dan raja dengan pengalaman-pengalaman sehari-hari orang memperoleh cintakasih dan pemeliharaan orangtua. Allah adalah Bapa yang suka mengampuni dan menanti-nanti anaknya yang pergi dari rumah agar pulang kembali. Allah bersabar terhadap anak-anaknya bila mereka hanya memikirkan kepentingan sendiri dan tidak tahu terima kasih. Sebagai seorang bapa yang baik, Ia tidak akan memberi kita ular bila kita minta telur. Kita tidak perlu khawatir tentang makanan dan pakaian atau tetek-bengek yang lain; sebagai bapa yang baik Allah mengetahui kita memerlukan barang-barang itu. Allah mengasihi kita dan penuh perhatian tentang diri kita sebagaimana seorang bapa yang pengasih dan penyayang.

 

Allah, Bapa kita yang pengasih dan penyayang, adalah Raja. Ia berkuasa seutuh-utuhnya. Ia bertanggung jawab sepenuh-penuhnya. Ia memelihara dengan seluruh perhatian-Nya. Ia hanya menghendaki kebaikan kita. Ia mengajak kita menyesali dosa-dosa kita dan kembali kepada-Nya. Semua gagasan ini terkandung dalam kiasan Kerajaan Surga. Saya mengusulkan untuk menggabungkan semua gagasan ini dalam ungkapan: pemerintahan Allah. Pemerintahan Allah sudah mulai. Dunia ini sekarang sekali lagi menjadi dunia Allah. Allah adalah Bapa kita yang memerintah kita dengan penuh perhatian dan cinta kasih.

 

(John Wijngaards, seorang biarawan Katolik)

 

***

 

             KATAKAN PADAKU

     oleh: Michael Dhadack Pambrastho

 

 

etalase-etalase menawarkan seribu pilihan

hingga seolah tersedia sejuta kebebasan

tapi apa kau tahu apa yang sungguh terjadi

: kami tidak punya uang untuk membeli

 

katakan padaku republik ini punya siapa

kalau hanya segelintir yang sungguh punya kuasa

katakan padaku apa arti kemerdekaan

kalau keadilan hanya sebatas jadi omongan

 

dari luar tampak lembaga-lembaga dikuasai oleh demokrasi

di dalam tikus-tikus liar buas menggerogoti substansi

pemangku senjata hanya mau menghamba pada modal

tabiatnya selalu keji jika menyangkut soal moral

 

katakan padaku republik ini punya siapa

kalau hanya segelintir yang sungguh punya kuasa

katakan padaku apa arti kemerdekaan

kalau keadilan hanya sebatas jadi omongan

 

agama cuma jadi sumber sumpah serapah preman berjubah

nalarnya angkuh penuh racun berbisa

tak ada damai bagi hati yang tengadah

yang tersisa hanya kegaduhan berebut tahta

 

katakan padaku republik ini punya siapa

kalau hanya segelintir yang sungguh punya kuasa

katakan padaku apa arti kemerdekaan

kalau keadilan hanya sebatas jadi omongan

 

Februari 2009

 

 

 

                    PANTAI SUNYI

          oleh: Michael Dhadack Pambrastho

 

 

lembar demi lembar daun jatuh

menandai waktu

saat ku terpekur

di sebuah pelataran yang lengang

menanti

sesuatu yang aku sendiri tak jelas benar wujudnya

hanya namamu

kudaraskan tak henti-henti

berharap

sepi tak menikam

di tikungan tajam

 

helai demi helai daun dihela angin

mencari persinggahan

sebelum pada akhirnya diseka petugas kebersihan

seperti hatiku

sekerat demi sekerat menyusuri pantai sunyi

sebelum pada akhirnya

tertumbuk pada karang

 

bagaimanapun

langkah mesti bergerak maju

kendati kadang pilu

menghampar di muka pintu

 

sebuah lagu

dari masa lalu

kulesapkan selalu

untuk mengisi jeda

yang kadang timbul

menyeruak kala ragu mengganggu:

 

“gemericik air

jatuh di beranda

menjelma suara

sayup jauh

berjarak seluruh

tak tergenggam

 

ingin sekali kudapat

meruntuhkan

benteng-benteng yang sombong, bisu dan tuli

 

ingin sekali kugapai

pembebasan

menembus batasmu batasku

 

berjarak seluruh

tak tergenggam”

 

                                                November 2013

 

 

 

            SAJAK CINTA BULAN FEBRUARI

         oleh: Michael Dhadack Pambrastho

 

ketika terompet dan riuh kota telah reda

hanya malam terjaring berkelopak sunyi

tinggal matamu yang lelap terkatup

dibuai mimpi ke negeri-negeri asmara

padaku hinggap semburat hangat

tanda keinginan untuk selalu dekat

ini cinta akan kubawa sampai mati

aku janji

 

aksara demi aksara telah kita tuai berdua

dan kita pun telah belajar membaca hidup bersama

padamu padaku tak ada lagi rahasia

yang ada hanya hati yang selalu saling mendamba

 

pucuk-pucuk cemara yang menjangkau langit

adalah tangan-tangan yang mengantarkan doa kita pada sang abadi

dunia mungkin akan jadi tak semudah yang kita harapkan

tapi kita telah mencicipi gelombang demi gelombang

maka biarlah layar asmaramu asmaraku semakin matang

 

kilau cahaya rembulan menepuk-nepuk kaca jundela

ketukannya membangkitkan nada di dalam dada

desah nafas dan harum tubuhmu

membangunkan rindu dalam kalbu

ini cinta akan kubawa sampai mati

aku janji

 

Februari 2009

 

 366 total views,  3 views today