PESONA KATA 20230603
Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” (Mrk 2: 27-28)
***
Perpecahan dalam Gereja? Pembaruan-pembaruan Konsili Vatikan, apa lagi hal-hal yang sekarang dalam Gereja diperdebatkan sulit diterima oleh sebagian kecil umat. Tahun 1969 Mgr. Marcel Lefebvre, mantan uskup Daka (Senegal), mendirikan Persaudaraan Para Imam Santo Pius X. Mereka mengatakan mau mempertahankan ritus misa dan ajaran gereja Katolik Roma yang menurut mereka sudah dilepaskan oleh Konsili Vetikan II. Maka mereka menolak pembukaan diri Gereja terhadap Protestantisme, kebebasan beragama, kolegialitas para uskup, dan pengakuan agama Yahudi sebagai jalan keselamatan serta pembaruan liturgi, termasuk penggantian bahasa Latin dengan bahasa lokal. Sampai sekarang mereka menolak taat pada Paus. Mereka dan kelompok-kelompok tradisionalis lain menganggap bahwa segenap perubahan tradisi-tradisi Katolik yang dirumuskan daslam Konsili Trente (1546-63) merupakan tanda ketidaksetiaan dan penyesuaian dengan semangat zaman, ada yang sampai berpendapat bahwa Paus sudah murtad atau merupakan selundupan dari persaudaraan Freemasons.
Pertentangan itu semakin tajam sejak Paus Fransiskus mengantar Gereja kembali ke inti perutusan kasih Yesus, yaitu kerahiman. Kalau sebelumnya kaum tradisionalis dalam Gereja Katolik pada umumnya mengecam para teolog yang “progresif” – di mana Hans Kung menjadi sasaran paling utama – dan menamakan diri misalnya “setia pada Paus”, maka sejak Jorge Matio Bergoglio menjadi Paus Fransiskus mereka justru mengecam Paus, hal mana menunjukkan bahwa kesetiaan mereka sebenarnya tidak terarah pada Paus, melainkan pada tradisi, dan begitu Paus mendorong Gereja agar berani membarui diri agar di dalamnya kerahiman Ilahi betul-betul dapat dirasakan, mereka menentang Paus. Pembahasan dalam sinode para uskup 2015 tentang kemungkinan bahwa umat yang sudah cerai, lalu nikah lagi, dapat direkonsiliasi dengan Tuhan dan diizinkan kembali menyambut komuni, menimbulkan kontroversi yang tajam. Ada juga yang hidup dalam suatu suasana dengan penampakan-penampakan, ketakutan karena hari kiamat dianggap sudah dekat, serta kepercayaan bahwa Paus sebenarnya merupakan antikristus.
Yang penting adalah tidak mendorong kelompok-kelompok tradisionalis itu ke dalam pojok sekte-sekte seperti Saksi Yehowa, dll. Mereka mesti didekati agar mereka mengerti bahwa pembaruan dalam Gereja justru perlu agar Gereja setia pada apa yang sebenarnya dibawa Tuhan Yesus. Bagian terbesar umat Katolik kelihatan merindukan pembaruan seperti didorong terus oleh Paus. Mereka percaya bahwa Roh Kudus tidak akan meninggalkan Gereja. Mereka berpendapat bahwa justu suatu Gereja yang membarui diri terus-menerus dengan paling setia menjadi saksi penyelamatan Ilahi dalam Yesus Kristus dalam masyarakat.
***
HUJAN BULAN JUNI
oleh: Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
1989
Celana, 2
oleh: Joko PInurbo
Ketika sekolah, kami sering disuruh
menggambar celana yang bagus dan sopan
tapi tak pernah diajar melukis seluk-beluk
yang di dalam celana sehingga kami pun tumbuh
menjadi anak-anak manis
yang penakut dan pengecut,
bahkan terhadap nasib sendiri.
Karena itu kami suka usil dan sembunyi-sembunyi
membuat coretan dan gambar porno
di tembok kamar mandi sehingga kami pun
terbiasa menjadi orang-orang
yang suka cabul terhadap diri sendiri
Setelah loyo dan jompo, kami baru bisa berfantasi
tentang hal-ihwal yang di dalam celana:
ada raja kecil yang galak dan suka memberontak;
ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk
merenungi rahasia alam semesta;
ada gunung berapi yang menyimpan sejuta magma;
ada juga gua garba yang diziarahi
para pendosa dan pendoa.
Konon, setelah berlayar mengelilingi bumi,
Columbus pun akhirnya menemukan
sebuah benua baru di dalam celana
dan Stephen Hawking khusyuk bertapa di sana.
(1996)
puisi untuk adik
oleh: Wiji Thukul
apakah nasib kita akan terus seperti
sepeda rongsokan karatan itu?
o…..tidak, dik!
kita akan terus melawan
waktu yang bijak bestari
kan sudah mengajari kita
bagaimana menghadapi derita
kitalah yang akan memberi senyum
kepada masa depan
jangan menyerahkan diri kepada ketakutan
kita akan terus bergulat
apakah nasib kita terus akan seperti
sepeda rongsokan karatan itu ?
o…..tidak, dik!
kita harus membaca lagi
agar bisa menuliskan isi kepala
dan memahami dunia
solo, 25 mei 87
1,353 total views, 3 views today
Ketua Komsos Paroki St Ignatius Loyola Semplak Bogor Periode 2019-2022