Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” (Mrk 2: 27-28)

 

***

 

Perpecahan dalam Gereja? Pembaruan-pembaruan Konsili Vatikan, apa lagi hal-hal yang sekarang dalam Gereja diperdebatkan sulit diterima oleh sebagian kecil umat. Tahun 1969 Mgr. Marcel Lefebvre, mantan uskup Daka (Senegal), mendirikan Persaudaraan Para Imam Santo Pius X. Mereka mengatakan mau mempertahankan ritus misa dan ajaran gereja Katolik Roma yang menurut mereka sudah dilepaskan oleh Konsili Vetikan II. Maka mereka menolak pembukaan diri Gereja terhadap Protestantisme, kebebasan beragama, kolegialitas para uskup, dan pengakuan agama Yahudi sebagai jalan keselamatan serta pembaruan liturgi, termasuk penggantian bahasa Latin dengan bahasa lokal. Sampai sekarang mereka menolak taat pada Paus. Mereka dan kelompok-kelompok tradisionalis lain menganggap bahwa segenap perubahan tradisi-tradisi Katolik yang dirumuskan daslam Konsili Trente (1546-63) merupakan tanda ketidaksetiaan dan penyesuaian dengan semangat zaman, ada yang sampai berpendapat bahwa Paus sudah murtad atau merupakan selundupan dari persaudaraan Freemasons.

 

Pertentangan itu semakin tajam sejak Paus Fransiskus mengantar Gereja kembali ke inti perutusan kasih Yesus, yaitu kerahiman. Kalau sebelumnya kaum tradisionalis dalam Gereja Katolik pada umumnya mengecam para teolog yang “progresif” – di mana Hans Kung menjadi sasaran paling utama – dan menamakan diri misalnya “setia pada Paus”, maka sejak Jorge Matio Bergoglio menjadi Paus Fransiskus mereka justru mengecam Paus, hal mana menunjukkan bahwa kesetiaan mereka sebenarnya tidak terarah pada Paus, melainkan pada tradisi, dan begitu Paus mendorong Gereja agar berani membarui diri agar di dalamnya kerahiman Ilahi betul-betul dapat dirasakan, mereka menentang Paus. Pembahasan dalam sinode para uskup 2015 tentang kemungkinan bahwa umat yang sudah cerai, lalu nikah lagi, dapat direkonsiliasi dengan Tuhan dan diizinkan kembali menyambut komuni, menimbulkan kontroversi yang tajam. Ada juga yang hidup dalam suatu suasana dengan penampakan-penampakan, ketakutan karena hari kiamat dianggap sudah dekat, serta kepercayaan bahwa Paus sebenarnya merupakan antikristus.

 

Yang penting adalah tidak mendorong kelompok-kelompok tradisionalis itu ke dalam pojok sekte-sekte seperti Saksi Yehowa, dll. Mereka mesti didekati agar mereka mengerti bahwa pembaruan dalam Gereja justru perlu agar Gereja setia pada apa yang sebenarnya dibawa Tuhan Yesus. Bagian terbesar umat Katolik kelihatan merindukan pembaruan seperti didorong terus oleh Paus. Mereka percaya bahwa Roh Kudus tidak akan meninggalkan Gereja. Mereka berpendapat bahwa justu suatu Gereja yang membarui diri terus-menerus dengan paling setia menjadi saksi penyelamatan Ilahi dalam Yesus Kristus dalam masyarakat.

 

***

 

HUJAN BULAN JUNI

oleh: Sapardi Djoko Damono

 

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

 

tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu

 

tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

 

                                      1989

 

 

Celana, 2

oleh: Joko PInurbo

 

Ketika sekolah, kami sering disuruh

menggambar celana yang bagus dan sopan

tapi tak pernah diajar melukis seluk-beluk

yang di dalam celana sehingga kami pun tumbuh

menjadi anak-anak manis

yang penakut dan pengecut,

bahkan terhadap nasib sendiri.

 

Karena itu kami suka usil dan sembunyi-sembunyi

membuat coretan dan gambar porno

di tembok kamar mandi sehingga kami pun

terbiasa menjadi orang-orang

yang suka cabul terhadap diri sendiri

 

Setelah loyo dan jompo, kami baru bisa berfantasi

tentang hal-ihwal yang di dalam celana:

ada raja kecil yang galak dan suka memberontak;

ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk

merenungi rahasia alam semesta;

ada gunung berapi yang menyimpan sejuta magma;

ada juga gua garba yang diziarahi

para pendosa dan pendoa.

 

Konon, setelah berlayar mengelilingi bumi,

Columbus pun akhirnya menemukan

sebuah benua baru di dalam celana

dan Stephen Hawking khusyuk bertapa di sana.

 

(1996)

 

 

puisi untuk adik

oleh: Wiji Thukul

 

apakah nasib kita akan terus seperti

sepeda rongsokan karatan itu?

o…..tidak, dik!

kita akan terus melawan

waktu yang bijak bestari

kan sudah mengajari kita

bagaimana menghadapi derita

kitalah yang akan memberi senyum

kepada masa depan

 

jangan menyerahkan diri kepada ketakutan

kita akan terus bergulat

 

apakah nasib kita terus akan seperti

sepeda rongsokan karatan itu ?

o…..tidak, dik!

kita harus membaca lagi

agar bisa menuliskan isi kepala

dan memahami dunia

 

solo, 25 mei 87

 

 

 

 

 1,353 total views,  3 views today